Tokoh OPM sadar ditipu Belanda, akhirnya kembali ke Indonesia
Tokoh gerakan
Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicolaas Jouwe siap dan mengajak bersama-sama
dengan pemerintah dan rakyat Papua untuk meningkatkan pembangunan tanah Papua.
Nicolas
Jouwe, lahir di Jayapura pada tanggal 24 November 1923, saya tinggal di Belanda
sejak tahun 1961 dan sejak itu, saya terus berjuang untuk perdamaian dan
kemakmuran dari Papua. Titik perjuangan saya selama hampir setengah abad adalah
untuk membangun kemakmuran sosial Papua seperti sekarang ini, jika kemudian saya
berjuang dengan berbeda pendapat dengan Pemerintah Indonesia sekarang saya
bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk Papua dan Indonesia.
Apa yang
saya ingin adalah bersama-sama dengan Pemerintah Republik Indonesia dan bersama
rakyat Papua bekerja untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor untuk
mewujudkan Papua menuju kemakmuran,
Prioritas utama adalah saya kembali dan tinggal di Indonesia untuk membantu
Pembangunan di Papua.
Nicolaas Jouwe yang
telah menetap lebih dari 40 tahun di Belanda dan kembali ke tanah kelahirannya
di Papua.
“Sebelumnya
saya tinggal di Belanda selama hampir setengah abad, karena waktu itu saya ada
perbedaan pendapat pemerintah Republik Indonesia di Papua. setelah saya
mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya dan menemukan bukti adanya Konspirasi
Internasional di balik gagasan Menginternasionalisasikan Papua sebagai langkah
awal menuju Papua Merdeka, lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).”ungkap Nicolaas.
Maka Saya
Pribadi menilai bahwa pelarian saya ke Belanda merupakan pilihan yang patut
disesali, namun kini, saya menyadari bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI,
begitu ungkapan hati Jouwe.
Tokoh inipun
menegaskan, ''Saya akan kembali selama-lamanya di Papua. Sekali Indonesia
merdeka, tetap merdeka.''
Pria 86 tahun ini
mengatakan pertemuan dengan pimpinan dan institusi Indonesia yang dilakukan
pada Maret 2009 lalu memberi manfaat yang sangat besar. Nicolaas memaparkan upaya yang dilakukan
pemerintah selama belakangan ini bisa mendorong rakyat Papua lebih mandiri.
Nicolaas juga
mengemukakan pandangannya saat ini bahwa upaya pemisahan diri dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat bertentangan dengan sejarah.
Dimulai sejak 1928
Pemerintah Belanda telah menyerahkan Papua ke pangkuan Indonesia, New York
Agreement Juli 1962 antara Soekarno dan John F Kennedy, pengesahan Perserikatan
Bangsa-bangsa tentang hasil Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 sampai pada
Otonomi Khusus 2001.
''Dunia tidak lagi
melihat upaya pembebesan sebagai independensi tapi interdependensi,'' kata
Franz Albert Joku yang membacakan
aspirasi Nicolaas.
10 komentar:
Dan akhirnya indonesia menjadi pelabuhan terakhir
NICOLAS YOUWE KO STOP SUDA MANUSIA PECUNDANG JAHANAM KAO ORANGTUA SATU INI DAPAT TIPU OLEH INDONESIA DAN INDONESIA PERINTAHKAN KAO SURUH MAKAN TAI KAO MAKAN TAI DAN LAIN SENAGAINYA.
Nicolas Youwe pace ko stop dan diam tenang di tempat ko tdk usah macam macam denvan bicara soal Paoua Mrrda
Oersoalan Papua merdeka bukan tempat untuk cari makan atau cari minum persoalantdk boleh jadikan bisnis.
NICOLAS YOUWE KO STOP SUDA MANUSIA PECUNDANG JAHANAM KAO ORANGTUA SATU INI DAPAT TIPU OLEH INDONESIA DAN INDONESIA PERINTAHKAN KAO SURUH MAKAN TAI KAO MAKAN TAI DAN LAIN SENAGAINYA.
Papua adalah bagian dari Indonesia.
Papua bekerja untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor untuk mewujudkan Papua menuju kemakmuran.
Semoga nicholas dapat berguna bagi bangsa indonesia
Kami masyarakat indonesia menerima nicolas
Jangan pernah ragu membangun indonesia.
Kami pasti mandiri tentukan nasib bgaimn dg saudara.i yg nyawax d smakan dg binatg yg suda tidak ada ,..mau bayar dgn apa?
Posting Komentar